CARA SETTING WEB SERVER DI DEBIAN 10

 

CARA SETTING WEB SERVER DI DEBIAN 10

  Assalamualaikum WR.WB


            Halo sobattt! Di artikel ini, saya akan membagikan panduan singkat tentang cara mengatur web server pada Debian 10 untuk blogger. dan perkenalkan nama aku putri salamah dan  Anda akan belajar cara menginstal dan mengkonfigurasi Nginx atau Apache, PHP, dan MariaDB untuk memastikan blog Anda berjalan lancar dan aman. Apakah Anda baru memulai atau ingin memperbarui pengaturan server Anda, panduan ini akan memberikan langkah-langkah praktis untuk membangun fondasi yang solid untuk blog Anda. Ayo mulai!

  • PENGERTIAN 
                    Web server adalah perangkat lunak atau perangkat keras yang menyimpan, mengelola, dan menyajikan konten web kepada pengguna melalui jaringan, biasanya internet. Fungsi utama dari web server adalah untuk menerima permintaan HTTP dari klien (seperti browser web), memproses permintaan tersebut, dan mengirimkan respon kembali ke klien.

Pengertian web server secara rinci:

  1. Perangkat Lunak: Dalam bentuk perangkat lunak, web server adalah aplikasi yang berjalan di server fisik atau virtual. Contoh perangkat lunak web server termasuk Apache, Nginx, Microsoft Internet Information Services (IIS), dan LiteSpeed. Perangkat lunak ini menangani permintaan dari pengguna, mengambil file yang diminta dari sistem berkas server, dan mengirimkan file tersebut kembali ke pengguna.

  2. Perangkat Keras: Dalam konteks perangkat keras, web server merujuk pada komputer atau perangkat keras yang dirancang khusus untuk menjalankan perangkat lunak web server. Perangkat keras ini biasanya memiliki spesifikasi yang memadai untuk menangani banyak permintaan sekaligus dan menyimpan data web yang diperlukan.

  • FUNGSI

Fungsi web server:

  • Menangani Permintaan HTTP: Web server menerima permintaan dari klien (seperti browser) yang biasanya berupa permintaan HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk mengakses halaman web atau sumber daya lainnya.

  • Menjawab Permintaan: Setelah menerima permintaan, web server memprosesnya, biasanya dengan mengambil file yang diminta dari sistem berkas server, dan kemudian mengirimkan file tersebut kembali ke klien sebagai respon HTTP.

  • Menangani Sumber Daya Dinamis: Selain menyajikan file statis seperti HTML, CSS, dan gambar, web server juga dapat memproses skrip dan aplikasi web dinamis yang dihasilkan oleh bahasa pemrograman server-side seperti PHP, Python, atau Java.

  • Keamanan dan Log: Web server juga dapat menyediakan fitur keamanan seperti SSL/TLS untuk enkripsi data, serta menyimpan log aktivitas yang dapat digunakan untuk analisis dan pemecahan masalah.

    • KELEBIHAN DAN KEKURANGAN 

    1. Nginx vs. Apache

    a.)Nginx

    Kelebihan:

    • Kinerja Tinggi: Nginx dirancang untuk menangani sejumlah besar koneksi secara bersamaan dengan efisiensi tinggi, berkat arsitektur berbasis event-driven-nya. Ini membuatnya ideal untuk situs dengan trafik tinggi.
    • Penggunaan Sumber Daya: Memiliki jejak memori yang lebih kecil dibandingkan Apache, yang memungkinkan penghematan sumber daya pada server dengan kapasitas terbatas.
    • Reverse Proxy dan Load Balancing: Nginx sangat baik dalam peran sebagai reverse proxy dan load balancer, mendistribusikan beban di beberapa server dengan efisien.
    • Konfigurasi Sederhana untuk Static Content: Menyajikan konten statis (seperti gambar dan CSS) dengan sangat cepat dan efisien.

    Kekurangan:

    • Kompleksitas Konfigurasi: Konfigurasi Nginx bisa menjadi lebih kompleks untuk pengaturan yang lebih mendalam dan lanjutan dibandingkan Apache, terutama jika Anda perlu menggunakan fitur seperti .htaccess di Apache.
    • Dukungan Modul: Sementara Nginx mendukung berbagai modul, beberapa fitur dan modul yang ada di Apache mungkin tidak tersedia di Nginx atau memerlukan konfigurasi tambahan.

    b.)Apache

    Kelebihan:

    • Fleksibilitas dan Kustomisasi: Apache menawarkan fleksibilitas tinggi melalui konfigurasi berbasis file .htaccess dan modul-modul tambahan. Ini memudahkan penyesuaian per direktori.
    • Kompatibilitas: Memiliki dukungan luas untuk berbagai macam modul dan teknologi web, termasuk banyak modul pihak ketiga.
    • Dokumentasi dan Dukungan: Memiliki dokumentasi yang sangat baik dan dukungan komunitas yang luas.

    Kekurangan:

    • Penggunaan Sumber Daya: Dikenal dengan penggunaan memori dan CPU yang lebih tinggi dibandingkan Nginx, terutama pada situs dengan trafik tinggi atau beban berat.
    • Kinerja di Skala Besar: Meskipun dapat dikonfigurasi untuk kinerja tinggi, Apache mungkin tidak seefisien Nginx dalam menangani banyak koneksi simultan.

    2. PHP

    Kelebihan:

    • Kemudahan Penggunaan: PHP mudah digunakan dan dipelajari, serta memiliki banyak framework dan CMS yang mendukungnya, termasuk WordPress.
    • Kompatibilitas: Mendukung berbagai sistem operasi dan web server, dan terintegrasi dengan baik dengan Nginx dan Apache.
    • Komunitas dan Dukungan: Memiliki komunitas besar dan banyak dokumentasi serta tutorial yang tersedia.

    Kekurangan:

    • Kinerja: PHP bisa lebih lambat dibandingkan beberapa bahasa pemrograman lain untuk aplikasi web yang sangat besar atau kompleks jika tidak dikonfigurasi dengan baik.
    • Keamanan: Meskipun PHP terus berkembang, penggunaan kode PHP yang tidak aman dapat menjadi risiko keamanan jika tidak ditangani dengan benar.

      3. MariaDB vs. MySQL

      a.)MariaDB

      Kelebihan:

      • Performa dan Fitur: MariaDB sering kali menawarkan fitur tambahan dan peningkatan kinerja dibandingkan MySQL, termasuk engine penyimpanan tambahan.
      • Kompatibilitas dan Lisensi: MariaDB sepenuhnya kompatibel dengan MySQL dan menggunakan lisensi GPL yang lebih terbuka.

      Kekurangan:

      • Keterbaruan: Meskipun MariaDB aktif berkembang, beberapa aplikasi dan layanan mungkin lebih fokus pada kompatibilitas dengan MySQL.

      b.)MySQL

      Kelebihan:

      • Dukungan dan Dokumentasi: MySQL memiliki dokumentasi yang sangat baik dan dukungan dari berbagai vendor dan komunitas.
      • Stabilitas: Telah teruji dalam berbagai aplikasi dan digunakan secara luas dalam industri.

      Kekurangan:

      • Lisensi: MySQL menggunakan lisensi yang lebih terbatas, yang mungkin tidak cocok untuk semua skenario penggunaan.

      4. WordPress

      Kelebihan:

      • Kemudahan Penggunaan: Memudahkan pembuatan dan pengelolaan situs web dengan antarmuka yang ramah pengguna dan banyak tema serta plugin.
      • Komunitas Besar: Dukungan komunitas yang luas serta banyak sumber daya untuk membantu dengan pengembangan dan pemecahan masalah.

      Kekurangan:

      • Kinerja: WordPress bisa menjadi berat dan memerlukan pengoptimalan khusus untuk performa, terutama dengan banyak plugin atau tema yang tidak dioptimalkan dengan baik.
      • Keamanan: Karena popularitasnya, WordPress sering menjadi target serangan, sehingga memerlukan perhatian ekstra untuk keamanan dan pembaruan rutin.
      • LANGKAH-LANGKAH SETTING WEB SERVER
        • Login ke debian sebagai root dan masukkan pasword kalian .
        • Kemudian masukkan perintah "nano /etc/network/interfaces" untuk menyeting ip address . jika sudah kalian simpan dengan klik "CTRL + X ,klik Y kemudian enter .
        • Restart IP dengan perintah "/etc/init. d/networking restart ".kemudian cek IP dengan memasukkan perintah " IP a " lalu enter .
        • Masukkan file "iso debian 10 DVD 1 kedalam virtual machine dengan cara klik pada opsi "DEVICES " lalu " optical drive " dan pilih file iso debian 1 nya 
        • Untuk melakukan instalisasi ,masukkan perintah "apt install apache2" jika ada pertanyaan "y/n"lalu ketik Y dan enter .
        • Kemudian masukkan  perintah "dpkg -1 apache2"dan cek jika ada tulisan " ii apache2"bearti berhasil terinstall 
        • Lalu ketik "cd /etc/apache2/sites-available"untuk memasukkan ke dalam direktori nya lalu ketik "is"kemudian cek kembali direktorinya.
        • Ketikkan "cp 000-default.conf  cinta.conf".untuk cinta.conf kalian bisa ketik atau ganti dengan nam kalian ,lalu kalian ketik "is"untuk melihat apakah file nya udah terditeksi 
          • Ketikan perintah "nano cinta.conf " untuk memasukkan ke direktorinya .

          • Untuk Webmasterlocalhost kalian ganti dengan email kalian ,contohnya seperti gambar dibawah ini "lynacynta84@gmail.com",jika sudah simpan menggunakan CTRL X+Y enter.

          • Untuk selanjutnya ketik "a2dissite 000-default.conf" untuk nonaktifkan file tadi.

          • Lalu kita aktifkan file dengan perintah dibawah ini yaitu "a2ensite.cinta.conf"

            • Ketikkan "cd /var/www/html# nano index.html" lalu enter dan ketik "ls".

            • Lalu dibawahnya ketikkan "/var/www/html# "klik enter

            • Lalu ketikkan "nano index.html" untuk mengganti/mengedit file html kalian.

            • Jika sudah ditahap terakhir ketikkan perintah "/etc/init.d/apache2 restart". 


            Sekian informasi mengenai cara setting web server didebian 10 dari aku putri samalah dan semoga bermanfaat bagi kalian,dan saya mengucapkan terima kasih telah berkunjung di blog saya.jangan lupa yaa!! kunjungi blog saya untuk mendapatkan informasi terbaru dan lebih bermanfaat.....

            Waalaikumsalam wr.wb

      Komentar

      Postingan populer dari blog ini

      KONFIGURASI DATABASE SERVER PADA DEBIAN 10

      putri salamah

      CARA MENGSETTING DHCP